Plt Gub: Besok, Berton-ton Beras akan Disalurkan untuk Nelayan Trawl
Proses mediasi antara lima orang perwakilan nelayan trawl dengan pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, serta jajaran Forkompimda Provinsi Bengkulu di ruang kerja Gubernur Bengkulu, Senin (26/3/2018).

BENGKULU, PB – Setelah lebih dua jam melakukan mediasi antara lima orang perwakilan nelayan trawl dengan pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Provinsi Bengkulu di ruang kerja Gubernur Bengkulu, akhirnya warga nelayan Pulau Baai bisa sedikit bernafas lega.
Pasalnya, hasil mediasi disepakati jika warga nelayan Pulau Baai akan mendapatkan jatah hidup (jadup) selama menunggu pergantian Alat Tangkap Ikan (AKI) dari Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) terealisasi.
Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menjelaskan, jika untuk merealisasikan solusi pemberian jatah hidup tersebut, pemerintah akan sesegera mungkin menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak. Salah satunya yaitu Bulog dalam hal menyalurkan bahan pangan beras kepada nelayan Pulau Baai.
“Beras yang akan didistribusikan sebanyak 3-4 Ton dan akan mulai didistribusikan besok, Selasa (27/3),” ujar Rohidin.
“Kami tegaskan jika kami datang kesini bukan untuk sengaja menentang atau tidak mentaati aturan. Dari awal kami sudah sepakat untuk beralih penggunaan AKI dari jenis trawl ke jenis AKI yang ramah lingkungan. Namun, yang jadi persoalan sekarang yaitu alat tangkap yang diberikan oleh pemerintah itu tidak sesuai dengan kondisi laut Bengkulu. Artinya, butuh proses yang sedikit lama untuk mencari AKI pengganti yang sesuai. Nah ini memakan waktu, sementara kondisi kami sekarang sudah sangat sulit kehidupannya,” ujar Ahmad Supriyono salah satu perwakilan nelayan trawl yang ikut mediasi usai pelaksanaan mediasi.
Syukurnya, sambung Suproyono, dalam mediasi tadi, Pemerintah memahami kondisi kehidupan para nelayan yang akhirnya memberikan solusi jika Pemerintah Provinsi Bengkulu akan memenuhi Kebutuhan Hidup para nelayan yang terkena dampak pelarangan penggunaan alat tangkap trawl.
“Selama menunggu persiapan alat tangkap yang diberikan oleh pemerintah berupa bahan pangan yang nantinya akan disalurkan kepada para nelayan Pulau Baai. Bantuan untuk hidup ini akan terus diberikan oleh Pemerintah hingga alat tangkap dari Pemerintah Pusat sampai ke tangan nelayan Pulau Baai. Saya rasa solusi ini sudah cukup memuaskan bagi kami,” ujar Supriyono.
Pantauan Pedoman Bengkulu, usai mendengarkan langsung solusi hasil mediasi tersebut, massa langsung membubarkan diri secara tertib dan kembali ke kawasan Pulau Baai. [Ifan Salianto]